MAKROMOLEKUL
( POLIMER )

Makromolekul adalah molekul
yang sangat besar. Polimer
baik itu alami
maupun sintetik
merupakan makromolekul, misalnya hemoglobin.
Beberapa senyawa
non-polimer juga ada yang termasuk ke dalam makromolekul, misalnya lipid.
Bagaimanapun juga, sistem jaringan atom besar lainnya seperti ikatan
kovalen logam
tidak dapat dikatakan sebagai makromolekul. Istilah makromolekul ini pertama
kali diperkenalkan oleh pemenang hadiah nobel
Hermann Staudinger
sekitar tahun 1920an.
1. Definisi Polimer
Kata polimer berasal dari bahasa Yunani, yaitu poly dan meros.
Poly berarti banyak dan meros berarti unit aatu bagian. Jadi
polimer adalah makromolekul (molekul raksasa) yang tersusun dari monomer yang
merupakan molekul yang kecil dan sederhana.
2. Penggolongan Polimer
a) Berdasarkan Asalnya
1) Polimer alam
adalah polimer yang terbentuk secara alami di dalam tubuh makhluk hidup.
Tabel beberapa contoh polimer alam
No.
|
Polimer
|
Monomer
|
Polimerisasi
|
Terdapat
pada
|
1.
|
Amilum
|
Glukosa
|
Kondensasi
|
Biji-bijian,akar umbi
|
2.
|
Selulosa
|
Glukosa
|
Kondensasi
|
Sayur, kayu, kapas
|
3.
|
Protein
|
Asam amino
|
Kondensasi
|
Susu,daging,telur, wol, sutera
|
4.
|
Asam nukleat
|
Nukleotida
|
Kondensasi
|
Molekul DNA, RNA
|
5.
|
Karet alam
|
Isoprene
|
Adisi
|
Getah karet alam
|
2) Polimer semi sintetis
adalah polimer yang diperoleh dari hasil modifikasi polimer alam dan bahan
kimia.
Contoh : selulosa nitrat yangsering dipasarkan dengan nama celluloid
dan guncotton.
3) Polimer sintetis
adalah polimer yang tidak terdapat di alam, tetapi disintesis dari
monomer-monomernya dalam reaktor.
Tabel beberapa contoh polimer sintetis
No.
|
Polimer
|
Monomer
|
Polimerisasi
|
Terdapat pada
|
1.
|
Polietena
|
Etena
|
Adisi
|
Kantung,kabel
plastik
|
2.
|
Polipropena
|
Propena
|
Adisi
|
Tali,karung,botol
plastik
|
3.
|
PVC
|
Vinil klorida
|
Adisi
|
Pipa
pralon,pelapis lantai, kabel listrik
|
4.
|
Polivinil
alkohol
|
Vinil
alkohol
|
Adisi
|
Bak air
|
5.
|
Teflon
|
Tetrafluoro
etena
|
Adisi
|
Wajan,panci
anti lengket
|
6.
|
Dakron
|
Metal
tereftalat dan etilen glikol
|
Kondensasi
|
Pita rekam
magnetik, kain,tekstil,wol sintetis
|
7.
|
Nilon
|
Asam
adipat dan heksametilen diamin
|
Kondensasi
|
Tekstil
|
8.
|
Polibutadiena
|
Butadiena
|
Adisi
|
Ban motor,
mobil
|
b) Berdasarkan Jenis Monomernya
1) Homopolimer
adalah polimer yang tersusun dari monomer-monomer yang sama atau sejenis.
Contoh : PVC, protein, karet alam, polivinil asetat (PVA), polistirena,
amilum, selulosa, dan teflon.
2) Kopolimer
adalah polimer yang tersusun dari monomer-monomer yang berlainan jenis.
Berdasarkan susunan monomernya, terdapat empat jenis kopolimer sebagai berikut.
a) Kopolimer bergantian
b) Kopolimer blok
c) Kopolimer bercabang
d) Kopolimer tidak beraturan
c) Berdasarkan Sifat terhadap Pemanasan atau Sifat
Kekenyalannya
1) Termoplastik
adalah polimer yang bersifat kenyal atau liat jika dipanaskan dan dapat
dibentuk menurut pola yang diinginkan. Setelah dingin, polimer menjadi keras
dan kehilangan sifat kekenyalannya. Contoh : polietilena, PVC, seluloid,
polistirena, polipropilena, asetal, vinil, nilon dan Perspex.
2) Termosetting
adalah polimer yang bersifat kenyal saat dipanaskan, tetapi setelah dingin
tidak dapat dilunakkan kembali. Jika pecah, polimer tersebut tidak dapat
disambungkan kembali dengan pemanasan. Contoh : bakelit, uretana, epoksi,
polyester, dan formika.
d) Berdasarkan Bentuk Susunan Rantainya
1) Polimer linear
adalah polimer yang tersusun dengan unit ulang berikatan satu sama lainnya
:membentuk rantai polimer yang panjang.
Gambar :
2) Polimer bercabang
adalah polimer yang terbentuk jika beberapa unit ulang membentuk cabang
pada rantai utama.
Gambar :
3) Polimer berikatan silang (Cross-linking)
adalah polimer yang terbentuk karena beberapa rantai polimer saling
berikataan satu sama lain pada rantai utamanya. Sambungan silang dapat terjadi
ke berbagai arah sehingga terbentuk sambung silang tiga dimensi yang disebut
polimer jaringan.
Gambar :
e) Berdasarkan Apilkasinya
1) Polimer komersial
adalah polimer yang disintesis dengan harga murah dan diproduksi secara
besar-besaran.
Contoh : polietilena, polipropilena, pilivinil klorida dan polistirena.
2) Polimer teknik
adalah polimer yang mempunyai sifat unggul tetapi harganya mahal.
Contoh : poliamida, polikarbonat, asetal, dan polyester.
3) Polimer dengan tujuan khusus
adalah polimer yang mempunyai sifat spesifik yang unggul dan dibuat untuk
keperluan khusus.
Contoh : alat-alat kesehatan seperti thermometer atau timbangan.
3. Sifat-sifat Polimer
Beberapa faktor yang mempengaruhi sifat fisik polimer sebagai berikut.
a) Panjang rata-rata rantai polimer
Kekuatan dan titik leleh naik dengan bertambah panjangnya rantai polimer.
b) Gaya antarmolekul
Jika gaya antar molekul pada rantai polimer besar maka polimer akan menjadi
kuat dan sukar meleleh.
c) Percabangan
Rantai polimer yang bercabang banyak memiliki daya tegang rendah dan mudah
meleleh.
d) Ikatan silang antar rantai polimer
Ikatan silang antar rantai polimer menyebabkan terjadinya jaringan yang
kaku dan membentuk bahan yang keras. Jika ikatan silang semakin banyak maka
polimer semakin kaku dan mudah patah.
e) Sifat kristalinitas rantai polimer
Polimer berstruktur tidak teratur memil;iki kristanilitas rendah dan
bersifat amorf (tidak keras). Sedangkan polimer dengan struktur teratur
mempunyai kristanilita tinggi sehingga lebih kuat dan lebih tahan terhadap
bahaan-bahan kimia dan enzim.
4. Reaksi-reaksi Polimer
Reaksi polimerisasi yaitu reaksi penggabungan sejumlah monomer menjadi
polimer. Polimerisasi dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.
a) Polimerisasi adisi
adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang berikatan
rangkap menjadi ikatan tunggal.
Polimerisasi adisi dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
1) Polimerisasi adisi alami
Polimerisasi adisi alami misalnya pembentukan karet alam atau poliisoprena.
Monomernya berupa isoprene atau senyawa 2-metil-1,3-butadiena.
2) Polimerisasi adisi sintesis
Contoh : pembentukan PVC, polipropena, Teflon, polifenil etena atau
polistirena, dan polietilena.
b) Polimerisasi kondensasi
yaitu reaksi yang terjadi jika dua atau lebih monomer sejenis atau berbeda
jenis bergabung membentuk molekul besar sambil melepaskan molekul-molekul kecil
seperti H2O, NH3, dan HCl.
Polimerisasi kondensasi dibagi menjadi dua sebagai berikut.
1) Polimerisasi kondensasi alami
Contoh : pembentukan selulosa, amilum dan protein.
2) Polimerisasi kondensasi
sintesis
Contoh : pembentukan nilon, tetoron, bakelit, dan urea-metanal.
5. Kegunaan Polimer
No.
|
Polimer
|
Monomer
|
Sifat
|
Kegunaan
|
1.
|
Polietena
|
Etena
|
Lentur
|
Botol
semprot, tas plastik, kabel, ember, tempat sampah dan film plastik
(pembungkus makanan)
|
2.
|
Polipropilena
|
Propena
|
Keras dan
titik leleh tinggi
|
Karpet,
tali, wadah plastik, dan mainan anak-anak
|
3.
|
Polivinil
klorida
|
Vinil
klorida
|
Kaku dan
keras
|
Pipa air
dan pipa kabel listrik (paralon)
|
4.
|
PolistirenaPolifenil
etena
|
Fenil
etena
|
Tahan
terhadap tekanan tinggi
|
Plastik
pada kendaraan dan pesawat terbang, genting, cangkir, mangkuk, dan mainan
|
5.
|
Poliamida
(nilon)
|
Asam
adipat dan heksametilen diamina
|
Kuat
(tidak cepat rusak) dan halus
|
Pakaian,
peralatan camping, laboratorium, rumah tangga, dapur, parasut, layar perahu
|
6.
|
PolitetrafluoroEtena
(PTFE)Atau Teflon
|
Tetrafluoro
etena
|
Keras,
kaku, tahan panas dan bahan kimia
|
Pelapis
anti lengket dan wajan anti lengket
|
7.
|
Bakelit
|
FormaldehidDan
fenol
|
Termoset
|
Peralatan
listrik (saklar), perlengkapan radio, telepon, kamera, piring, dan gelas
|
Dampak Negatif Penggunaan Polimer dan Penganggulanginya
Disamping memiliki manfaat yang sangat besar dalam semua bidang kehidupan, polimer
juga mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Polimer yang
dibuang ke lingkungan sulit diuraikan olek mikroorganisme tanah. Hal ini
menyebabkan pencemaran lingkungan. Sementara itu, gugus atom pada polimer yang
terlarut di dalam makanan lalu masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan kanker
(karsinogenik). Dampak negatif tersebut dapat ditanggulangi jika kita
mengurangi pemakaian polimer plastik, tidak membuang sampah di sembarang
tempat, memilih alat-alat yang lebih mudah diuraikan dan mengumpulkan sampah
plastik untuk didaur ulang. Daur ulang plastik melalui proses pirolisis.
Pirolisis adalah proses pemecahan senyawa menjadi satu atau lebih senyawa hasil
dengan bantuan panas dalam reaktor.
Sumber :
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar